| 0 komentar ]

gitar mbah surip Topi khas ala Bob Marley milik Mbah Surip dan gitar nya mau dibeli Rp 1 Miliar

Selain topi reggae, penampilan Mbah Surip dilengkapi kaos serta celana panjang aneka warna dan gitar Spanyol. Atribut itu kini diburu orang kaya untuk dikoleksi. Kabarnya, ada yang berminat membeli dengan nilai Rp1 miliar.

Bos Arion Grup, Murphy Hutagalung, termasuk yang kebelet untuk memiliki benda-benda peninggalan almarhum Mbah Surip tersebut. Ia mengutarakan pernak-pernik Mbah Surip menjadi bagian dari sejarah permusikan di tanah air.

“Pernak-pernik itu bisa menjadi saksi sejarah bahwa di negeri ini pernah lahir seorang seniman besar, namun tetap bersahaja. Karena itu, saya berminat mengkoleksinya,” ujarnya, tadi malam.

Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (DPP Organda) tersebut menyatakan soal harga bisa dibicarkan dengan pihak ahli waris.

“Lebih bagus kalau pemerintah yang mengkoleksinya, terutama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata,” usul pengusaha properti dan angkutan umum itu.

Peminat lain yakni Ody Mulya, Produser Maxima. Ia mengemukakan sejumlah kawan pengusaha sudah bisik-bisik menyatakan berminat membeli dan mengoleksi atribut pelantun lagu Tak Gendong tersebut.

“Terutama topi pintal warna-warninya itu lho, reggae banget. Banyak kawan saya yang juga pengusaha bilang, berminat membeli. Bahkan, ada yang bilang harga semiliar juga oke, sambil tertawa ha, ha, ha… Saya berminat juga, tapi nggak sampe mahal-mahal,” ujar pemilik Maxima, yang akhir-akhir ini gencar memproduksi film layar lebar tersebut.

BANTU KELUARGA ALMARHUM

Orang tajir alias kaya lainnya adalah Edy Hartawan, kontraktor di sejumlah proyek besar departemen. Ia mengutarakan berminat membeli untuk koleksi. “Yang lebih terpenting adalah pembelian itu untuk membantu keluarga almarhum,” cetusnya.

Edy Hartawan dikenal juga sebagai Ketua Umum Laskar Merah Putih, yang dewasa ini akrab dengan Manohara, model cantik, itu mengutarakan, keluarga almarhum patut dibantu karena Mbah Surip selama ini begitu besar sumbangsihnya dalam dinamika kebudayaan di tanah air.“Saya mau beli atribut Mbah Surip. Soal harganya musti negosiasi,” katanya.

Perihal pernak-pernik yang selalu dikenakan Mbah Surip, mewakili keluarga, Almunir Rakhmat, mengemukakan topi reggae Mbah Surip ada 8 buah, kaus garis-garisnya, sepatu koboi warna hijau dua pasang dan dua pasang sepatu lainnya serta dua gitar.

“Keluarga masih menyimpan. Kami belum memikirkan apakah akan disimpan atau dilelang. Kami masih amat berduka setelah kepergian almarhum,” jelas Almunir dari, Surabaya Community tersebut.

Mbah Surip seniman tarik suara yang lagi berada di puncak kejayaan, Selasa (4/8), meninggal dunia secara mendadak di rumah sang sahabat, Mamiek Prakoso, komedian, Kelurahan Makasar, Jakarta Timur.

Jenazah Mbah Surip dikubur sesuai dengan wasiatnya, di Kompleks Padepokan Bengkel Teater Depok, Jawa Barat, milik seniman WS Rendra. Sebelum dikubur, berlangsung pernikahan putrinya di sebelah jasad yang membujur kaku.

ROYALTI LEBIH CEPAT

Informasi lain diperoleh dari produser atau penerbit lagu-lagu Mbah Surip, PT Falcon Record. Pihaknya, akan berusaha meminta kepada pihak operator telepon selular untuk mempercepat pembayaran royalti lagu Tak Gendong.

“Kita lihat desakan masyarakat, jadi kita akan mengusahakan kepada pihak penyelenggara yaitu operator telepon seluler,” kata Adit Obe dari PT Falcon.

Pembayaran royalti itu terkait lagu Tak Gendong yang dijual dalam bentuk ring back tone (RBT) atau nada panggil pribadi pada pelanggan operator seluler bersangkutan. Banyak orang memperkirakan, dari royalti tersebut, Mbah Surip belimpah uang. Fenomena itu justru masih misteri karena keseharian Mbah Surip hidup Ngebelangksak alias sengsara.

Tempat tinggalnya saja numpang di rumah sahabat, di rumah petak Kampung Artis Cipayung, Jakarta Timur, atau sering pula bermalam di Gelanggang Remaja Bulungan, Jakarta Selatan .

Menurut Adit Obe, sebenarnya pembayaran royalti seperti ini sudah ada aturannya, setiap bulan misalnya. Mengingat masalah ini mencuat dan menjadi pembicaraan masyarakat, PT Falcon akan mengusahakannya lebih cepat untuk dicairkan.

Hanya saja, kata Adit, setelah meninggalnya Mbah Surip, pihaknya masih akan memperjelas dulu. Siapa yang akan mendapat kuasa untuk menerimanya? “Ini permasalahan sensitive. Apakah ada wasiat khusus almarhum atau cukup kepada para ahli waris?” sambungnya.

0 komentar

Posting Komentar